Walikota Saat Memberi Pengarahan |
Bukan
Walikota Tidore Kepulauan – Achmad Mahifa namanya kalau tidak punya joke atau guyonan segar terbaru yang
terucap pada setiap acara. Kata
orang, seserius apapun suatu acara, meski
di acara resmi pemerintah daerah sekalipun,
pasti saja ada selingan atau candaan segar khas yang terucap dari Walikota Tidore Kepulauan. Candaan yang sering membuat suasana formal
dan serius tiba-tiba menjadi cair dan bahkan memancing gelak tawa spontan pihak
yang mendengarnya.
Hal
ini sebagaimana yang terjadi pada Apel Pagi gabungan seluruh SKPD pada hari
Senin (18/6). Apel yang telah menjadi
agenda rutin Pemerintah Kota Tidore
Kepulauan yang diikuti seluruh Pegawai se Kota Tidore Kepulauan, awalnya
berjalan khikmat dan serius. Karena ada
beberapa hal penyampaian Walikota. Antara
lain, instruksi beliau kepada SKPD yang memiliki proyek fisik agar segera
dilaksanakan karena sudah memasuki triwulan 2.
Beliau juga mengingatkan tentang minimnya penyerapan dana yang bersumber dari
Pusat, seperti dana DAK dan TP.
Walikota Saat Memeriksa Langsung Kehadiran Apel Pagi |
Selain
itu beliau juga membeberkan kebehasilan atau prestasi Pemkot Tidore
Kepulauan pada beberapa pekan terakhir, diantaranya meraih Piala Adipura ke- 6,
menjadi juara Umum MTQ tingkat Propinsi Maluku Utara dan terakhir meraih
predikat WDP (Wajar Dengan Pengecualian) dalam pengelolaan keuangan daerah
berdasarkan hasil audit dari BPK RI Perwakilan Maluku Utara. Sekedar diketahui WDP merupakan opini dari
BPK berdasarkan hasil audit terhadap laporan keuangan pemerintah daerah (LKPD). Untuk Propinsi Maluku Utara, hanya 2 Kabupaten/Kota yang memperoleh WDP,
yakni Kota Tidore Kepulauan dan Kabupaten Halmahera Selatan.
Lantas
apa yang membuat suasana apel pagi tersebut, berubah riuh dan banyak yang
bertepuk tangan ? ini karena, sebuah istilah baru terucap dari bapak Walikota
yakni istilah WDH. “ Alhamdulillah sudah 3 kali berturut-turut
kita peroleh WDP, tetapi ada 1 yang belum bisa dapat sampai saat ini yaitu
WDH”. Ujar walikota dengan mimik serius.
Para peserta apel tertegun, dan bertanya-tanya makna WDH. Pak Walikota malah berbalik ke belakang dan
menanyakan kepada Asisten 3 – Kartini Elake, “ Kartini, coba kasetau apa itu
WDH”, cetus Walikota sambil melirik ke arah asisten 3. Dengan menahan tawa,
asisten 3 mengatakan, “ Wanita Dambaan Hati”.
Namun ucapan Asisten 3 tidak terdengar jelas oleh peserta apel, sehingga
pa Walikotapun memperjelas dengan mengatakan, “WDH itu adalah Wanita Dambaan
Hati”. Sontak saja setelah mendengar jelas
artinya, peserta apelpun jadi bergemuruh riuh bahkan banyak yang tepuk
tangan(aws)
0 komentar:
Posting Komentar