Minggu, 17 Juni 2012

WDP Sudah WDH Belum



Walikota Saat Memberi Pengarahan
Bukan Walikota  Tidore Kepulauan – Achmad Mahifa namanya kalau tidak punya joke atau guyonan segar terbaru yang terucap pada setiap acara.   Kata orang,  seserius apapun suatu acara, meski di acara resmi pemerintah daerah sekalipun,  pasti saja ada selingan atau candaan segar khas yang terucap dari  Walikota Tidore Kepulauan.   Candaan yang sering membuat suasana formal dan serius tiba-tiba menjadi cair dan bahkan memancing gelak tawa spontan pihak yang mendengarnya.

 Hal ini sebagaimana yang terjadi pada Apel Pagi gabungan seluruh SKPD pada hari Senin (18/6).  Apel yang telah menjadi agenda rutin  Pemerintah Kota Tidore Kepulauan yang diikuti seluruh Pegawai se Kota Tidore Kepulauan, awalnya berjalan khikmat dan serius.  Karena ada beberapa hal penyampaian Walikota.  Antara lain, instruksi beliau kepada SKPD yang memiliki proyek fisik agar segera dilaksanakan karena sudah memasuki triwulan 2.  Beliau juga mengingatkan tentang minimnya penyerapan dana yang bersumber dari Pusat, seperti dana DAK dan TP.

Walikota Saat Memeriksa Langsung Kehadiran Apel Pagi
Selain itu beliau juga  membeberkan kebehasilan atau prestasi Pemkot Tidore Kepulauan pada beberapa pekan terakhir, diantaranya meraih Piala Adipura ke- 6, menjadi juara Umum MTQ tingkat Propinsi Maluku Utara dan terakhir meraih predikat WDP (Wajar Dengan Pengecualian) dalam pengelolaan keuangan daerah berdasarkan hasil audit dari BPK RI Perwakilan Maluku Utara.  Sekedar diketahui WDP merupakan opini dari BPK berdasarkan hasil audit terhadap laporan keuangan pemerintah  daerah (LKPD).   Untuk Propinsi Maluku Utara,  hanya 2 Kabupaten/Kota yang memperoleh WDP, yakni Kota Tidore Kepulauan dan Kabupaten Halmahera Selatan.

Lantas apa yang membuat suasana apel pagi tersebut, berubah riuh dan banyak yang bertepuk tangan ? ini karena, sebuah istilah baru terucap dari bapak Walikota yakni istilah WDH.    Alhamdulillah sudah 3 kali berturut-turut kita peroleh WDP, tetapi ada 1 yang belum bisa dapat sampai saat ini yaitu WDH”. Ujar walikota dengan mimik serius.  Para peserta apel tertegun, dan bertanya-tanya makna WDH.  Pak Walikota malah berbalik ke belakang dan menanyakan kepada Asisten 3 – Kartini Elake, “ Kartini, coba kasetau apa itu WDH”, cetus Walikota sambil melirik ke arah asisten 3. Dengan menahan tawa, asisten 3 mengatakan, “ Wanita Dambaan Hati”.  Namun ucapan Asisten 3 tidak terdengar jelas oleh peserta apel, sehingga pa Walikotapun memperjelas dengan mengatakan, “WDH itu adalah Wanita Dambaan Hati”.  Sontak saja setelah mendengar jelas artinya, peserta apelpun jadi bergemuruh riuh bahkan banyak yang tepuk tangan(aws) 



0 komentar: